Senin, 24 Januari 2011

Kwatrin Tentang Sebuah Poci

Pada keramik tanpa nama itu
kulihat kembali wahjahmu
Mataku belum tolol, ternyata
untuk sesuatu yang tak ada

Apa yang berharga pada tanah liat ini
selain separuh ilusi?
Sesuatu yang kelak retak
dan kita membikinnya abadi

<Goenawan Mohamad. 1973>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar