Senin, 24 Januari 2011

Narcissus

seperti juga aku: namamu siapa, bukan
pandangmu bening di permukaan telaga dan rindumu dalam
tapi jangan saja kita bercinta
jangan saja aku mencapaimu dan kau padaku menjelma
atau tunggu sampai angin melepaskan selembar daun
dan jatuh di telaga: panadangmu berpendar, bukan?
cemaskah aku kalau nanti air bening kembali?
cemaskah aku kalau gugur daun demi daun lagi?







<Sapardi Djoko Damono. 1971>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar